Menulis Kisah Inspiratif

 Si Badut Magrib

   Bersama senja petang itu, aku menghargai uang yang ada di dalam sakuku. Tatkala aku tahu seberapa susahnya mencari pundi-pundi itu, pasti sudahku sisihkan dari awal, saat aku mengenal uang. Badut itu diusir mentah-mentah oleh seorang ibu. Suara tangisan balita perlahan pudar seiring kepergian punggung sang Badut yang bersedih. Hatiku tersentil melihat pemandangan itu, tapi aku tak tahu harus berbuat apa.

   Langit oranye keemasan di garis horizon semakin meredup menarik malam dan bintang-bintang di langit. Aku kagum dan malu di saat yang sama. Kagum kerena si Badut yang tetap berdiri tegap dan menghibur orang-orang walaupun sudah berapa kali di tolak, dan malu kepada diriku sendiri. Kerena tak bisa berbuat apa-apa untuk membantunya. 

   Sejurus mataku membuntutinya. Badut berkostum kucing kuning itu tidak menyerah, berjoget ria seolah tidak terjadi apa-apa. Masih semangat walaupun kembali ditolak. Ia tidak kecewa dan tidak putus asa, tidak sepertiku yang baru nilai ulangannya jelek sudah frustasi dan overthingking. 

   Aku meneguk ludah, rasa malu mengerubungiku. Beberapa saat yang lalu aku sempat mencela Badut itu, mengatakan jika ada banyak pekerjaan lain selain meminta-minta dengan kostum panas dan berat seperti itu. Berjoget-joget seolah makhluk imut di bumi. Aku menatap Badut itu yang semakin menjauh, masuk ke dalam masjid dan melepas kostumnya melelahkannya.

   Azan magrib berkumandang, aku menunduk dalam, menatap sang baskara yang sudah menunaikan tugasnya. Ya, Allah. Hamba adalah seorang makhluk hina, ampunilah dosa hamba yang pernah merasa lebih baik dari orang lain. Ya Rab, seharusnya hamba sadar jika sewaktu-waktu kau bisa mengambil nikmat yang kau titipkan kepada hamba, lantas memutar balikkan hidup hamba seperti malam dan siang yang berganti begitu cepat. Dari sana aku sadar betapa tidak bersyukurnya hidupku selama ini.


Penulis; Hayatul Hamidah

Kelas; IX.A

Tugas Bahasa Indonesia

Komentar

RENI SUSILAWATI,S.E mengatakan…
Masya Allah tulisan Hamidah sungguh menginspirasi sekali.Bagus Hamidah silahkan dilanjutkan tulisannya dan mudah-mudahan blog ini bisa berkembang ya..

Postingan populer dari blog ini

Rekomendasi Wattpad Terbaik Menurut KataKita